Sabtu, 29 Mei 2010


BANYAK JERAWAT = BANYAK YANG KANGEN 



Banyak jerawat artinya banyak yang kangen. Pernah denger nggak ada yang bilang gitu??? Pastinya donk, bahkan kita juga sesekali menyindir teman kita dengan hal tersebut bila ada salah satu teman kita yang memiliki jerawat. Lantas benarkah mitos tersebut. Let's check this out ^^.

Jerawat adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya. Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat " tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya." Jerawat juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi kulit yang tidak normal di mana terjadi infeksi dan radang pada kelenjar minyak pada kulit manusia. 

Seperti yang dikatakan di atas bahwa jerawat muncul karena terjadi penyumbatan atau penghalangan di dalam folikel rambut atau pori pori. Tetapi penyebab utama jerawat selain secara fisikal tersebut bisa juga dikarenakan oleh kondisi kondisi tertentu, antara lain :

*    Faktor Genetik atau Faktor Keturunan

Jika keluarga kita entah bapak, ibu, nenek atau kakek merupakan penderita jerawat pada waktu masih muda (karena kemungkinan kalau udah usia lanjut mereka sudah tidak berjerawat lagi), maka sangat dimungkinkan jerawat yang kita peroleh sekarang ini merupakan hasil dari keturunan genetika keluarga. Ya, secara genetik jerawat itu bisa diturunkan.

 

*    Aktivitas Hormonal

Aktivitas hormonal disini dimaksudkan pada proses perubahan atau siklus hormonal yang terjadi pada seseorang. Semisal ketika menginjak pubertas atau kedewasaan, seseorang akan memproduksi hormon sex (lelaki) yang disebut androgens, yang lumayan banyak. Sehingga menyebabkan glands (kelenjar minyak) menjadi lebih banyak dan sebum pun tambah banyak pula. Hal ini menjadi salah satu penyebab munculnya jerawat secara tekhnis. Pada masa siklus menstrulasi perempuan biasanya juga akan terjadi perubahan hormonal yang bisa mengakibatkan timbulnya jerawat.

Beberapa jenis hormon juga sering dikaitkan sebagai penyebab terjadinya Jerawat. Semisal androgens testosterone, dihydrotestosterone (DHT), insulit-like growth factor (IGF-I), dan juga dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS).

Orang yang sudah menopause juga biasanya tidak lagi berjerawat karena dia memproduksi hormon anti jerawat secara alamiah. Namun hormon ini akan menyebabkan kulit berkerut dan tipis, vagina jadi kering, osteoporosi, rambut jadi sedikit dan tipisdan sebaganinya.

 

*   Kelenjar Minyak yang Terlalu Aktif (Hyperactive sebaceous glands)

Kelenjar minyak yang terlalu berlebihan ini bisa saja dimungkinkan karena salah makan atau memang sudah menjadi genetik seorang penderita jerawat. Dengan banyaknya kelenjar minyak maka kemungkinan tersumbatnya folikel dan pori-pori kulit pun akan banyak. Sehingga jerawat yang muncul pun akan banyak.

 

*     Menumpuknya Sel Kulit Mati (Accumulation of dead skin cells)

Kulit mati yang menumpuk atau terakumulasi akan menyebabkan tersumbatnya folikel dan pori-pori. Seperti yang telah saya jelaskan diatas, hal tersebut bisa menyebabkan jerawat karena tidak ada jalan keluar bagi kelenjar minyak dan akan menyebabkan terbentuknya komedo. Kalau parah bisa menjadi jerawat yang terinfeksi oleh bakteri jerawat yakni bakteri Propionibacterium acnes. Setiap orang memiliki ketahanan masing-masing terhadap bakteri Propionibacterium acnes tersebut. Jerawat tidak hanya bisa muncul di wajah saja namun juga bagian lain seperti punggung, dada, lengan, kaki, pantat, dll.

 

*   Bakteri di Pori-pori kulit

Bakteri yang berada di dalam pori-pori kulit bisa menyebabkan munculnya jerawat. Propionibacterium acnes merupakan bakteri anaerob yang menyebabkan jerawat. Organisme yang hidup tanpa memerlukan oksigen biasa juga disebut memiliki tipical atau karateristik aerotolerant. Bakteri Jerawat sebagian besar ada pada kulit banyak orang dan berkarateristik commensal.  Nama dari Propionibacterium acnes diambil karena bakteri ini dapat memproduksi atau menghasilkan asam propionik (propionic acid).

Berikut Klasifikasi Ilmiah dari Propionibacterium Acnes:

Kingdom           : Bacteria

Phylum               : Actinobacteria

Order                   : Actinomycetales

Family                 : Propionibacteriaceae

Genus                  : Propionibacterium

Species               : P. Acnes




















Ia hidup di daerah asam lemak (fatty acid) di kantung kelenjar minyak (sebaceous glands) pada kelenjar minyak (sebum) tersembunyi di dalam pori pori kulit. Untuk lebih jelasnya perbedaan antara sebaceous glands dan sebum liat gambar yang saya ambil dari wikipedia disamping. Selain ditemukan di daerah kelenjar minyak, bakteri ini juga bisa ditemukan di daerah Gastrointestinal tract (pencernaan makanan).


Lantas bagaimana Bakteri Jerawat ini bisa menyebabkan Penyakit?

Ketika pori pori kulit terhalang atau "tidak bisa bernafas" maka bakteri yang sifatnya tumbuh dalam lingkungan yang anaerobic (tanpa oksigen) ini menjadi tumbuh sangat cepat dan mengeluarkan banyak bahan kimia untuk merusak jaringan jaringan pada pori pori kulit, dan menjatuhkan bakteri semisal Staphylococcus aureus ke kulit yang kemudian membentuk "luka jerawat" (acne lesion).

 

*   Iritasi Kulit atau Garukan yang menyebabkan Peradangan

*   Anabolic Steroid (lum dapat penjelasannya yang lengkap)

*    Lingkungan yang mengandung kadar klorin (chlorine) yang tinggi terutama chlorinated         dioxins, sedangkan yang bisa menyebabkan jerawat yang parah disebut Chloracne.

 

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa mitos “BANYAK JERAWAT = BANYAK YANG KANGEN” adalah tidak benar. Mitos ini dimaksudkan agar kita  tetap menjaga pola hidup secara teratur serta terhindar dari bakteri-bakteri disekitar kita, tidak alasan karena banyak yang ngangenin.

Nah, ni dia tips Cara Mambersihkan dan Menyembuhkan Jerawat Wajah:

1.  Rajin Membersihkan Wajah / Muka

 Rawat wajah kita sebaik mungkin dengan membuatnya tetap bersih. kenali jenis kulit kita sebelum memilih sabun dan pembersih wajah. Sering membersihkan wajah akan sangat baik sekali terutama setelah bepergian ke tempat yang berudara kotor dan polusi. Bila ada dana ekstra jangan sungkan untuk facial. 


2.   Menyikapi jerawat dengan kepala dingin

Jerawat memang menggemaskan dan membuat malu. Tapi kita harus menyikapi jerawat dengan kepala dingin dan tegar. Jangan pernah memijit atau memencet jerawat agar tidak terkena kotoran dan kuman yang menempel di tangan kita serta jerawat tidak infeksi. Biarkan jerawat pecah sendiri. Jerawat bisa semakin parah jika tidak disikapi dan ditanggulangi dengan baik. 


3. Gaya Hidup Sehat

 Makanlah makanan yang bergizi dan tidak berlebihan terutama makanan yang mengandung minyak, bahan pengawet, perpenyedap rasa kuat, pedas, dsb. Hindarilah makanan dan minuman yang mengandung banyak lemak dan kolestrol serta makanan yang dapat memicu jerawat seperti keju, fuul cream, gorengan, dll.

 Olahraga yang teratur, tidak begadang, tidak merokok, tidak mengonsumsi narkoba, dll untuk membantu tubuh kita tetap memiliki pertahanan tubuh yang baik dan maksimal. Hindari zat radikal bebas dengan minum teh atau lainnya yang mengandung antioksidan. 


4.  Obati Jerawat Yang Tidak Kunjung Sembuh Ke Dokter Spesialis Kulit

Jika jerawat terus membandel tidak mau hilang setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan sendiri, maka sebaiknya kita konsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendiskusikan jerawat yang kita miliki. Dokter akan membantu menghilangkan jerawat serta meminimalisir terbentuknya flek noda hitam pada wajah bekas jerawat.  

Semoga bermanfaat^^



























Minggu, 16 Mei 2010




Dan dalam kesempatan kali ini kami akan mengulas tentang adanya mitos mengenai larangan menebang pohon besar. Semoga bermanfaat. . . ^_^














Sebagian besar masyarakat (khususnya masyarakat desa) percaya bahwa menebang pohon besar itu pamali (bahasa Sunda) atau tabu dilakukan karena mereka meyakini bahwa di dalam pohon besar terdapat “penunggu” yang mereka analogikan dengan makhluk halus. Bahkan ada beberapa masyarakat yang memberikan sesaji pada pohon yang dianggap angker. Misalnya saja masyarakat Bali yang secara rutin memberikan sesaji karena mereka percaya dengan memberikan sesaji akan memberikan keberkahan pada kehidupan mereka.

Mitos tersebut tidaklah benar dan bahkan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Larangan menebang pohon besar khususnya pohon besar yang terletak di pinggiran sungai atau aliran air lainnya lebih bertujuan kepada fungsi pohon itu sendiri. Mengingat bahwa pohon memiliki fungsi sebagai “wadah penyimpanan” air.

Telah menjadi rahasia umum bahwa ketersediaan air di bumi semakin menipis. Hal ini dibuktikan terjadinya kelangkaan air bersih di berbagai daerah tertentu di Indonesia seperti  di Jakarta. Jakarta merupakan salah satu contoh kawasan perkotaan yang dihadapkan pada isu kelangkaan air. Tingginya pertumbuhan penduduk, termasuk di dalamnya tingkat urbanisasi, menuntut besarnya penyediaan air bersih. Namun hingga saat ini, diperkirakan PDAM DKI Jakarta baru menyuplai 50% air bersih untuk warganya. Ironisnya, di tengah ancaman kelangkaan air tersebut, potensi air hujan di Jakarta yang mencapai 2.000 juta m3/tahun tidak teresap optimal karena hanya 26,6% yang teresap ke dalam tanah dan sisanya 73,4% terbuang sia-sia ke laut. Tentu saja, rendahnya resapan air di kawasan perkotaan pada umumnya dan di Jakarta khususnya, disebabkan pesatnya pembangunan yang tidak disertai dengan kesadaran penduduk  untuk penghijauan kembali daerah pinggir jalan atau daerah yang gersang akan pepohonan (sumber: Media Indonesia, 17 Maret 2010).

Kita ketahui bahwa bumi ini dijuluki sebagai planet air karena sebagian besar permukaannya dan sebagian lainnya didalam perut bumi adalah air. Tetapi sebagian besar air di bumi ini, sekitar 97% adalah air laut asin yang tersebar di seluruh samudra. Sisanya 3% adalah air tawar yang bisa dimanfaatkan manusia.  Sayangnya, 76 %-76,5 % air tawar itu tersimpan berupa es atau berada di  dalam perut bumi. Ini berarti, ≤ 1% air yang berada di permukaan bumi yang tersedia bagi biota serta dan manusia. Air permukaan itu mengalir di sungai, tergenang di danau, atau sebagai titik air di atmosfer. Persentase ketersediaan air ini dapat dilihat pada diagram dibawah ini.















Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa ketersediaan air tawar (Fresh water) sangatlah sedikit yakni kurang dari 1% yaitu hanya sekitar 0,037 %. Indonesia memiliki ketersediaan air peringkat ke-4 di dunia setelah Kanada, Myanmar, dan bekas Uni Soviet. Ketersediaan air bagi penduduk Indonesia sebenarnya 14,02 m2/kapita/tahun. Tetapi kenyataannya, hanya 47% penduduk yang bisa mendapatkan air bersih.

Pada dasarny air merupakan unsur utama bagi kehidupan mahkluh hidup di planet ini. Mahkluh hidup tidak akan mampu bertahan hidup tanpa mengkonsumsi air hanya dalam beberapa hari, tetapi tanpa mengkonsumsi makanan, mahluk hidup masih dapat bertahan dalam kurun waktu yang lebih lama, bahkan bisa beberapa minggu. Walaupun sekarang kita hidup dalam dunia yang sudah sangat modern, mahluk hidup tetap tidak akan mampu lepas dari kebutuhan terhadap air. Misalnya ketergantungan petani terhadap air dalam melakukan budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi.

Tetapi kini semakin jarang terdapat sumber-sumber air bersih, karena sumber-sumber air tersebut semakin banyak tercemar oleh limbah industri  yang tidak diolah dan dibuang begitu saja atau mencemari karena penggunaanya yang melebihi kapasitasnya untuk dapat diperbaharui. Perlu kita ketahui bahwa kita (penduduk bumi) tidak mengadakan perubahan radikal dalam hal tatacara memanfaatkan air, mungkin saja suatu ketika air tidak lagi dapat digunakan tanpa pengolahan khusus yang biayanya melewati jangkauan sumber daya ekonomi bagi kebanyakan Negara.

Indonesia merupakan salah satu negara yang dituding kurang perhatian dalam mengelola air. Masyarakat Indonesia kebanyakan masih tidak efisien dalam penggunaan air dan cenderung boros karena merasa air gampang didapat. Lalu banyak pabrik industri yang membuang limbah ke aliran sungai sekitar tanpa memperhatikan lingkungan. Karena kerongkongan kita selalu membutuhkan air, dan zat ini tak mungkin diganti oleh zat yang lain, maka, kita harus tetap mencadangkan dan tetap menjaga sumberdaya-sumberdaya yang mendukung ketersediaan air itu.

Gambaran yang sama bisa dilihat di kota-kota besar. Warga yang kaya, tidak lebih dari 20 persen, mempunyai akses air bersih lebih banyak dibandingkan warga lainnya. Air bersih yang digunakan untuk mencuci mobil misalnya, sangat berharga bagi warga yang kekurangan air. Mereka yang memiliki uang memang lebih tidak menghadapi masalah air sungai
yang tercemar karena mereka bisa mendapatkan air untuk mandi dan untuk minum dengan mudah. Tetapi, warga yang tinggal di pinggiran sungai, terpaksa mandi di air sungai yang tercemar dan terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk membeli air bersih untuk minum.

Nampaknya, sudah waktunya kita belajar menghargai setiap tetes air. Hemat adalah kata kunci bagi mereka yang memiliki akses air bersih berlebihan untuk bisa menghargai air. Tidak perlu menunggu kekurangan air dan baru-baru kemudian menghematnya.

Dari beberapa fakta diatas seharusnya semua manusia harus berharap agar air diperlakukan dengan baik serta dijaga terhadap cemaran dan dimanfaatkan secara bijak karena air adalah bahan yang sangat bernilai bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Akan tetapi kenyataan tidak mengatakan demikian. Air selalu dihamburkan, dicemari, dan disia-siakan.

Nah, masalah-masalah tersebut diatas mungkin tidak akan dapat diatasi, apabila kesadaran dari tiap-tiap individu penduduk bumi ini tidak menyadari akan pentingnya ketersediaan air bersih di masa yang akan datang. Kita mulai aja dari diri kita sendiri, dengan jalan tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan air secara tepat guna, mulai menanam pohon, walaupun cuma dipekarangan kita.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa mitos “Larangan Menebang Pohon Besar” ada benarnya juga yaitu tetap menjaga agar air tanah dapat terserap dengan maksimal, tidak alasan karena ponon besar ada penunggunya.

Jumat, 14 Mei 2010


 “Makna Dibalik Sebuah Mitos”

Menurut wikipedia Indonesia, mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya. Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari Indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.

Mitos yang berasal dari luar negeri pada umumnya telah mengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan oleh proses adaptasi karena perubahan zaman. Menurut Moens-Zoeb, orang jawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari India, melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa. Bahkan orang Jawa pun percaya bahwa mitos-mitos tersebut terjadi di Jawa. Di Jawa Timur misalnya, Gunung Semeru dianggap oleh orang Hindu Jawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atau sedikitnya sebagai Puncak Mahameru yang dipindahkan dari India ke Pulau Jawa. Mitos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya makanan pokok.(http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos)

Namun saat ini mitos telah mengalami pergeseran makna ke arah yang lebih luas yakni tidak hanya terbatas pada cerita rakyat atau dongeng saja melainkan mengarah pada kepercayaan-kepercayan yang berkembang pada masyarakat luas. Sebagian besar kepercayaan ini terkadang hanya bertujuan untuk menakut-nakuti dan pada umumnya tidak memiliki alasan yang logis bahkan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah karena mereka percaya jika ada seseorang melanggar akan mendapatkan malapetaka atau musibah.

Banyak kepercayaan-kepercayaan (mitos) yang berkembang dalam masyarakat khususnya bagi masyarakat desa yang masih memegang teguh mitos-mitos tersebut. Dalam blog kami ini, kami akan mengulas beberapa mitos yang telah mendarah daging dalam masyarakat kita.

 

Semoga bermanfaat. . . ^_^